Riam
Berasap adalah kegagalan Pemkab Ketapang dalam mengatasi permasalahan
ketersediaan air bersih di wilayah yuridiksinya. Kegagalan ini dapat kita lihat
dalam feedback masyarakatnya sendiri
dalam menanggapi program Riam Berasap yang bermanifestasi kepada demonstrasi
sekelompok masyarakat yang menamakan Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) pada
tahun 2007 silam. Rangkaian Demonstrasi ini meliputi serangkaian aksi dan
pelaporan dugaan korupsi APBD yang dilakukan oleh Bupati Morkes Effendi dan
beberapa pejabat Pemkab Ketapang.[1]
Masyarakat Ketapang yang terkoordinasi dalam Rumpun Masyarakat Arus Bawah dan
Lumbung Informasi rakyat juga pernah melaporkan Morkes Effendi ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2004.[2] Feedback beruntun dari beberapa kelompok
masyarakat ini menyebabkan penurunan citra martabat dari Pemkab Ketapang dalam
mewujudkan Pemerintahan yang Baik. Morkes Effendi tercatat telah tiga kali
dilaporkan ke KPK selama periode kepemimpinan Taufikurrahman Ruki.[3]
Hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mencatat Bupati Ketapang
Morkes Effendi sebagai salah satu Bupati terkorup di Negara Republik Indonesia.
courtsey : washbaysolutions.com |
[1] http://www.tempo.co/read/news/2007/09/06/055107063/null,
dipulikasikan pada tanggal 6 September 2007
[2] Ibid.
[3] http://ketapang.blogspirit.com/archive/2008/02/14/kpk-didesak-periksa-bupati-ketapang.html,
dipublikasikan pada tanggal 14 Februari 2008
[4] http://www.equator-news.com/utama/wimpy-bohong-negara-tak-dirugikan,
dipublikasikan pada tanggal 18 Juni 2011
[5] http://www.poltekkes-pontianak.ac.id/~berita-kalbar/hukum/morkes-klaim-tanpa-masalah-hukum,
dipublikasikan pada tanggal 20 Juni 2011
wow
ReplyDelete