Inilah foto pelaku aslinya yang mirip dengan salah satu anggota DPR dalam skandal video porno akhir-akhri ini
Wednesday, May 2, 2012
Saturday, April 28, 2012
Siapakah Sebenarnya Elya Muskitta?
Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI.
Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…?
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa Elya G Muskitta merupakan Sekretaris Jenderal Persatuan Rakyat Desa (PARADE) NUSANTARA yang baru-baru ini sudah dipecat karena keterkaitan dirinya terhadap teror politik dalam bentuk video skandal seks DPR ini.
Siapakah dia sebenarnya..?
hmmm….saya pun terus mencoba menelusurinya. Dari berbagai penelusuran yang dilakukan, akhirnya saya pun menemui beberapa hal tentang sosok misterius ini.
Nama lengkapnya adalah Elya Gerald Muskitta, pria keturunan Maluku ini pernah bekerja seorang Senior Consultant di bidang Logistics Management dengan spesialisasi Enterprise Resource Planning disebuah perusahaan konsultan Manajemen yang bernama CAP GEMINI ERNST & YOUNG di cabangnya yang berlokasi di Irvine, California USA yang bernomor telp: (949) 440-3500 Direct: (949) 440-3567.
Dalam perdebatan disebuah milis komunitas ambon internasional dia pun pernah mengaku bahwa tidak pernah bekerja untuk E&Y di Jakarta karena dirinya di rekrut oleh perusahaan di USA sewaktu dia masih bekerja di perusahaan consultant manajemen di Los Angeles. Salah seorang sumber mengatakan bahwa selama bekerja di Amerika, Elya juga memiliki hubungan khusus dengan para agen CIA dan FBI.
Telusur demi telusur ternyata Elya G Muskitta memiliki beberapa nama samaran antara lain Budhi Hartadi dan Chris Sihasale. Jika dilihat dari hubungan pekerjaannya dengan beberapa nama alias yang dimilikinya sangat mungkin bahwa Elya juga bekerja sebagai seorang agen mata-mata yang bekerja untuk Amerika.
Link: http://groups.yahoo.com/group/ambon/message/13552
Link: http://groups.yahoo.com/group/ambon/message/30142
Dalam komunitas Pemuda Maluku Elya banyak dikecam karena tindakan provokatif SARAnya yang mencoba untuk mengadu domba antara komunitas Maluku Kristen dan Islam. Dan dia pun pernah terlibat dalam kerusuhan Ambon tahun 2000, Elya terlibat dalam kerusuhan yang pecah pada 3 Desember 2000 di kawasan Mardika, tepatnya Gang Vista. Kerusuhan tersebut membuatnya terluka pada bahu kirinya karena terkena mortir. Atas penuturan salah satu sumber (militer) bahwa keterlibatan Elya atas peristiwa ini membuat dia memiliki kedekatan dengan beberapa petinggi militer, salah satunya adalah Jenderal TNI George Toisutta yang pada saat itu masih menjadi Pangdam Trikora dengan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Papua dan Irian Jaya Barat.
Kedekatannya dengan George Toisutta membuat dia dapat membangun project bernama Advance Maluku dan menjadi salah satu orang kepercayaannya untuk ikut mensukseskan (Brigjen) TNI Karel Albert Ralahahu sebagai Gubernur Maluku. Elya akhirnya dipercaya oleh George Toisutta untuk bekerjasama dengan Pemprov Maluku lewat Gubernur dalam mengkonsepkan beberapa proyek yang bisa dimainkan untuk membantu logistik salah satunya adalah menopang suksesi George Toisutta menjadi Ketua PSSI yang akhirnya pun kandas juga.
Relevansi Keterlibatan George Toisutta dalam berita video skandal seks oknum anggota DPR RI yang beredar pertama kali dari situs klikitik.net lalu dikutip www.indonesiarayanews.com
George Toisutta Menjabat Sebagai Pemimpin Redaksi di situs www.indonesiarayanews.com
George Toisutta pun akhirnya memiliki tugas baru untuk Elya yaitu melakukan infiltrasi ke beberapa organisasi yang mempunyai basis potensial, untuk itu maka Elya di “back up” untuk menjadi Ketua Pengurus Wilayah Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Maluku dan walaupun akhirnya karena tidak mentaati instruksi DPP Nasdem maka ia bersama-sama pengurusnya mundur dan membubarkan ormas Nasdem. Selain itu, ia juga masuk dan berinfiltrasi pada organisasi Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara dan mendapat posisi Sekretaris Jenderal.
Dari sini ia coba melakukan maping terhadap daerah-daerah potensial yang nantinya dapat dikuasai secara politik oleh jaringan-jaringan George Toisutta. Targetannya adalah menanamkan kaki-kaki politik untuk menjadi kepala daerah. Lantas, atas dasar perintah George yang pada saat itu dimintai ”petunjuk” oleh Brigjen Armin Ali Anyang yang mantan Kasdam XII Tanjung Pura – Pontianak terkait niatnya untuk menjadi kontestan bakal calon Gubernur Kalbar 2013-2018.
Atas permintaan itu, maka Elya ditugasi untuk menginfiltrasi masuk dalam lingkaran Gubernur yang saat ini menjabat yaitu Drs. Cornelis, MH agar dapat menguasai informasi-informasi potensial yang dapat digunakan untuk menjegal kemenangan Cornelis dalam Pilgub yang akan datang. Dari sini dimulai berbagai cara oleh Elya untuk masuk yang kemudian hari dia berkenalan dan mampu mendekatkan diri dengan putri sulung Cornelis, Karolin Margret Natasa.
Dengan kamuflase membangun konsep pengembangan desa di wilayah Kalbar, maka mereka bersepakat untuk mebangun sebuah project yang bernama Advance Borneo pada awal januari 2012. Dalam perjalanannya, hubungan kedekatan mereka pun menjadi semakin erat dan disinilah Elya “memanfaatkan” Karolin untuk menjalankan misinya untuk memegang “Peluru” yang bisa ditembakkan suatu saat oleh kolega terselubungnya Armin Ali Anyang untuk menggembosi Cornelis dalam Pilgub serta mendiskreditkan PDI Perjuangan secara institusi. Di sisi lain, Elya juga perlahan-lahan memperoloti uang Karolin dengan alibi untuk menjalankan Project Advance Borneo. Hal ini pun akhirnya disadari Karolin dan dia mulai geram kepada Elya karena Project Advance Borneo “mandek” sedangkan dana yang sudah dikeluarkan Karolin sudah banyak untuk operasional. Mengetahui Karolin mulai geram, akhirnya Elya mundur secara perlahan sambil mengatur strategi untuk “memeras” sejumlah uang dari Karolin.
Apa hubungannya Elya dengan Hebohnya Video Skandal oknum DPR tersebut…?
Perlu diketahui bahwa asal-muasal beredarnya berita video skandal ini dikabarkan berasal dari sebuah situs bernama www.kilikitik.net .
Lalu saya pun tertarik untuk menelusuri keberadaan situs tersebut dan akhirnya menemukan beberapa relevansi adanya hubungan Elya G Muskitta dengan situs tersebut.
Berikut, informasi yang saya dapat soal www.kilikitik.net :
Disini dapat dilihat bahwa domain situs klikitik.net teregistrasi atas nama Advance Maluku dengan pemilik bernama Muskitta H yang disertai alamat dan no kontak. Walaupun kemudian alamat dan no kontak tidak bisa dikonfirmasi karena sangat mungkin fiktif untuk menghilangkan jejak, tapi relevansi Advance Maluku dengan nama Muskitta H telah sangat jelas menggambarkan siapa pemilik sebenarnya domain tersebut. (baca lagi: bahwa Elya G Muskitta adalah Pemilik Advance Maluku)
Link: http://www.advance-maluku.com/
Namun, berikutnya saya menemui ada kejanggalan, mengapa beberapa hari kemudian ada perubahan identitas atas domain klikitik.net
Mengapa tiba-tiba ada perubahan tentang identitas di domain klikitik.net,,?
Saya memiliki analisis, bahwa si pemilik situs ini (Elya G Muskitta) memiliki ketakutan yang luar biasa manakala diketahui bahwa kejadian beredarnya berita video skandal ini telah memiliki relevansi keterkaitan dengan dirinya sebagai pihak yang pertama kali menyebarkan berita ini.
Saya juga menemukan ketakutan-ketakutan Elya manakala setelah merilis pertama kali berita soal video skandal seks ini hari Sabtu (21/04/2012) dan dihari yang sama pula dia menghapus (blokir) berita tersebut setelah sudah berhasil dikutip oleh www.indonesiarayanews.com. Penghapusan sumber berita ini menandakan bahwa dirinya takut dan ingin menghilangkan jejak.
Apakah ada relevansi antara Elya G Muskitta dengan kepentingan politik yang lebih besar….??
Dari paparan saya sebelumnya, diketahui bahwa Elya G Muskitta memiliki jaringan dan kedekatan dengan beberapa kelompok politik tertentu. Hal ini diawali dapat dilihat dari kedekatannya dengan Jenderal TNI George Toisutta (Mantan KSAD) dan beberapa background profil, ia mengakui sejak 1999 bekerja sebagai senior konsultan pada salah satu perusahaan di Amerika Serikat bernama CAP GEMINI ERNST & YOUNG US LLC dan beberapa perusahaaan US lainnya.
Link: http://id.linkedin.com/pub/elya-muskitta/17/62b/785
Bukan hanya itu, selama Elya tinggal di Amerika Serikat dia juga dikabarkan memiliki hubungan dengan beberapa agen CIA dan FBI. Dirinya pun kerap kali bertikai dengan sesama pemuda imigran asal Maluku lainnya dan dia kerap memprovokasi dan merendahkan para imigran “gelap” Maluku lainnya yang berjuang di Negara-negara lain.
Salang seorang sahabatnya pernah menuturkan bahwa selama dia bekerja di Amerika Serikat, kontak-kontak rutin pun dilakukan dengan para petinggi militer antara lain Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pada saat itu menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI , Mantan Panglima TNI Purn.Djoko Suyanto, serta tentunya Mantan KSAD George Toisutta.
Kontak-kontak itu terjalin sampai sekarang, George Toisutta memakai Elya untuk beberapa misi dalam membentuk jaringan politik antara lain melakukan suksesi terhadap Gubernur Maluku yang tak lain adalah Brigadir Jenderal TNI Karel Albert Ralahahu.
Selain itu, menurut salah seorang fungsionaris Partai Demokrat, Elya juga memiliki kedekatan dengan politisi Demokrat asal Maluku seperti Roy Pattiasina, Sonny Waplau, dan Michael Wattimena (anggota DPR RI Fraksi Demokrat dari Dapil Papua).
Infiltrasinya dalam politik santer terlihat setelah hengkangnya Elya dari Ketua Pengurus Wilayah Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) karena ketidaksetujuannya ketika ormas tersebut harus jadi partai politik. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan oleh para jaringan koleganya yang berasal dari Partai Demokrat karena jika Nasdem menjadi partai politik maka sangat mungkin menjadi pesaing diperebutan kekuasaan mendatang dalam pemilu.
Lantas, Elya pun berkonsentrasi merambah koneksi jaringan politiknya lewat Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara. Disinilah perannya menjadi sangat besar karena posisinya sebagai Sekretaris Jenderal. Disinilah dia dijadikan alat untuk mendekati orang-orang yang menjadi target politik jaringan koleganya yang harus “diselesaikan”. Tentu yang menjadi target politik adalah partai politik beserta tokohnya yang menjadi lawan koleganya.
Karena pengalamannya bekerja diluar negeri serta terjalinnya komunikasi rutin dengan para agen CIA dan FBI maka komunikasinya dengan petinggi-petinggi militer di Indonesia pun makin intens. Hal ini pun diamini salah seorang sumber dari internal partai Demokrat yang tak mau disebutkan namanya bahwa Elya Muskitta pun menjalin kontak dengan para “staf khusus” Presiden SBY antara lain Aam Sapulete, Andi Arief dan Harry Sebayang. Mereka dikabarkan sering bertemu dalam pertemuan informal di hotel, café di Jakarta. Elya Muskitta pun sering dijuluki oleh para koleganya sebagai seorang penakluk wanita terutama wanita-wanita pengusaha (bohir) yang memiliki banyak uang.
Wooww…semakin terkuak siapakah sebenarnya Elya Muskitta…
Kembali kepada hebohnya berita video skandal seks oknum anggota DPR RI yang diduga mirip dengan Karolin Margret Natasa (yang saat ini menjabat sebagai wakil bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPR RI) dimana dia juga putri sulung dari Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat.
Beberapa narasumber yang saya wawancarai mengatakan bahwa kasus ini sangat kental dengan muatan politis yang besar dan bukan hanya sekedar urusan Pemilihan Gubernur belaka. Lantas saya pun semakin merasa tertarik untuk menelusuri motif politik besar apa yang melatarbelakangi beredarnya berita video skandal seks ini.
Oke, saya coba buat membedahnya…Salah seorang narasumber pernah mengatakan bahwa sepertinya Elya Muskitta memiliki “misi” politik besar dari para koleganya yang berasal dari kalangan petinggi militer dan partai Demokrat. Hal ini pertama dapat diteropong dengan kedekatannya dengan George Toisutta, Menkopolkam Djoko Suyanto dan para “staf khusus” SBY. Bahkan salah seorang sumber mengatakan bahwa Elya Muskitta juga ikut hadir dalam pernikahan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Aliya Rajasa beberapa waktu lalu. Dan bukan hanya itu saja, narasumber pun menyebutkan bahwa Elya Muskitta terlihat datang ke Kediaman SBY di Cikeas sekitar dua bulan sebelum berita video ini beredar ke publik.
Dengan munculnya kasus ini, ada beberapa indikasi yang sebenarnya menjadi target politik yang dijalankan oleh Elya G Muskitta, antara lain:
- Melakukan pembunuhan karakter terhadap dr. Karolin Margret Natasa dengan menyebar berita video skandal seks yang diduga mirip dengan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut, dengan begitu maka karir politik wanita dayak ini diharapkan bisa hancur dan berakhir. Sehingga nantinya potensi politik yang dimiliki oleh Karolin untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinan Gubernur Kalimantan Barat yang saat ini masih dipegang oleh ayahnya yaitu Drs. Corenlis, MH.
- Melakukan pembunuhan karakter terhadap Aria bima yang dituduh sebagai pemeran laki-laki yang berada dalam video skandal tersebut, dengan maksud agar karir politik Aria Bima juga dapat berakhir dan ini sekaligus memberikan peringatan terhadap kritis dan gencarnya Aria Bima akhir-akhir ini untuk mengusung Hak interpelasi bagi Menteri BUMN Dahlan Iskan.
- Melakukan upaya "penggembosan" terhadap citra Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH sebagai ayah kandung dari dr. Karolin Margret Natasa agar nantinya dapat menggiring opini masyarakat Kalbar untuk tidak memilih Cornelis lagi dan akhirnya rival kuatnya yaitu Armin Ali Anyang yang diusung George Toisutta bisa memenangkan Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat.
- Melakukan "penggembosan" terhadap institusi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) agar tidak terlalu keras dalam menentang kebijakan Pemerintah SBY. Hal ini dikarenakan sikap oposisi yang dijalankan PDI Perjuangan dianggap mengganggu "kepentingan" nasional dan internasional Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden SBY. Selain itu, hal ini juga digunakan sebagai "Warning" politik bagi PDI Perjuangan yang pada beberapa waktu yang lalu ikut turun kejalan dalam memprotes dan menentang kebijakan Pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga berakibat tertundanya kepentingan para "pemilik modal" yang menjadi mitra Pemerintahan SBY. dan yang tak bisa dilepas adalah bahwa berita heboh tentang skandal seks yang diduga dilakukan oleh kader PDI Perjuangan ini sudah tentu untuk "menggembosi" suara partai dalam beberapa parhelatan politik dalam waktu dekat ini yaitu Pemilihan Gubernur DKI, Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat, Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan tentu Pemilu Presiden pada 2014 mendatang
Wednesday, April 25, 2012
Identifikasi Ciri-ciri Tubuh dalam Skandal Sex Anggota Komisi IX DPR RI
Harap Perhatikan dengan Seksama Ciri-ciri tahi lalat yang menonjol pada gambar-gambar di bawah ini
Perhatikan Ciri-ciri Tahi Lalat pada Wajah |
Perhatikan Ciri-ciri Tahi Lalat pada Wajah |
Selanjutnya,
jika anda perhatikan gambar-gambar di bawah ini tidak ada sama sekali terindentifikasi dari ciri-ciri tahi lalat.
Tidak ada satupun pada gambar ini yang menunjukan ciri-ciri tahi lalat di wajah |
Perlu
diketahui ditemukan adanya keterlibatan Sekjen Parade Nusantara Ellya G
Muskitta (EG), namun jejak digital recordnya sudah dihapus yang dilacak oleh
seseorang yang menggunakan identitas “Ratu Adil” di Kompasiana. Dalam
tulisannya, “Ratu Adil” memaparkan tentang kepemilikan status kilikitik.net
yang merupakan situs pertama yang mempublikasikan tentang Skandal Sex yang
mirip dengan Anggota DPR ini, yaitu Ellya G Muskitta.
Sebagai
tambahan, rantai informasi yang terpantau oleh Axpirasi melibatkan dua pihak,
antara lain : (1) indonesiarayanews.com, dan (2) seorang user kaskus yang
bernama “Coruja”; merupakan bahasa portugis, yang memiliki arti burung hantu.
Berdasarkan hal ini, maka skema dari rantai informasinya adalah sebagai berikut
:
kilikitik.net –
indonesiarayanews.com – user kaskus (Coruja)
Axpirasi
memantau bahwa, sebelum skandal ini booming, ditemukan adanya perbedaan waktu
posting (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14076294) . Pada saat Axpirasi
mengakses thread kaskus.us tersebut adalah pada jam 17.00 WIB, sedangkan waktu
postingan thread tersebut tercatat sudah pukul 18.01, hal ini berarti ada
perbedaan waktu satu jam dengan Axpirasi. Kesimpulannya, Coruja berdomisili di
suatu Wilayah Indonesia Timur. Kebenaran tentang motif kesengajaan semakin
terkuat dengan penggunaan username “Coruja” yang diambil dari bahasa Portugis.
Seperti kita ketahui, yang bisa menggunakan bahasa Portugis adalah beberepa
tempat di wilayah indonesia bagian timur (kalian juga paham-silahkan telaah
sendiri hubungan-hubungannya).
Sebagai tambahan, indonesiarayanews.com adalah pers bodoh, tidak profesional karena melibatkan pihak militer yang tidak memiliki kompetensi dalam bidang penulisan sebagai pemimpin redaksi (George Toisutta). Pemberitaan skandal ini adalah otak picik pengalihan isu-isu terhadap kasus-kasus korupsi yang sedang berkembang saat ini. Axpirasi menilai bahwa media pers adalah media penyampaian informasi yang netral dan profesional. Netral di sini artinya, pemberitaan atau penyebarluasan informasi harus disandarkan pada keakuratann sumber, bukan disandarkan pada kepentingan. Professional disini artinya bahwa media pers adalah media yang dilaksanakan oleh orang-orang atau pihak-pihak yang benar-benar memiliki kompetensi di bidang penulisan/jurnalistik, intelektual atau pun akademisi. Berdasarkan hal-hal ini, saya heran kenapa bidang pers bisa dikuasai oleh orang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi di bidang pers (yaitu : George Toisutta). Entah ini ada kaitannya dengan motif bisnis atau motif politik dll bagaimanapun juga kita telah dibodohi layaknya seperti kembali ke masa lampau, zaman orde baru.
Sebagai tambahan, indonesiarayanews.com adalah pers bodoh, tidak profesional karena melibatkan pihak militer yang tidak memiliki kompetensi dalam bidang penulisan sebagai pemimpin redaksi (George Toisutta). Pemberitaan skandal ini adalah otak picik pengalihan isu-isu terhadap kasus-kasus korupsi yang sedang berkembang saat ini. Axpirasi menilai bahwa media pers adalah media penyampaian informasi yang netral dan profesional. Netral di sini artinya, pemberitaan atau penyebarluasan informasi harus disandarkan pada keakuratann sumber, bukan disandarkan pada kepentingan. Professional disini artinya bahwa media pers adalah media yang dilaksanakan oleh orang-orang atau pihak-pihak yang benar-benar memiliki kompetensi di bidang penulisan/jurnalistik, intelektual atau pun akademisi. Berdasarkan hal-hal ini, saya heran kenapa bidang pers bisa dikuasai oleh orang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi di bidang pers (yaitu : George Toisutta). Entah ini ada kaitannya dengan motif bisnis atau motif politik dll bagaimanapun juga kita telah dibodohi layaknya seperti kembali ke masa lampau, zaman orde baru.
Tuesday, April 17, 2012
Elektabilitas Hitam yang Terkuak
courtsey : liberation.typepad.com |
Thursday, April 12, 2012
Sekilas tentang Riam Berasap
Riam
Berasap adalah kegagalan Pemkab Ketapang dalam mengatasi permasalahan
ketersediaan air bersih di wilayah yuridiksinya. Kegagalan ini dapat kita lihat
dalam feedback masyarakatnya sendiri
dalam menanggapi program Riam Berasap yang bermanifestasi kepada demonstrasi
sekelompok masyarakat yang menamakan Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) pada
tahun 2007 silam. Rangkaian Demonstrasi ini meliputi serangkaian aksi dan
pelaporan dugaan korupsi APBD yang dilakukan oleh Bupati Morkes Effendi dan
beberapa pejabat Pemkab Ketapang.[1]
Masyarakat Ketapang yang terkoordinasi dalam Rumpun Masyarakat Arus Bawah dan
Lumbung Informasi rakyat juga pernah melaporkan Morkes Effendi ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2004.[2] Feedback beruntun dari beberapa kelompok
masyarakat ini menyebabkan penurunan citra martabat dari Pemkab Ketapang dalam
mewujudkan Pemerintahan yang Baik. Morkes Effendi tercatat telah tiga kali
dilaporkan ke KPK selama periode kepemimpinan Taufikurrahman Ruki.[3]
Hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mencatat Bupati Ketapang
Morkes Effendi sebagai salah satu Bupati terkorup di Negara Republik Indonesia.
courtsey : washbaysolutions.com |
[1] http://www.tempo.co/read/news/2007/09/06/055107063/null,
dipulikasikan pada tanggal 6 September 2007
[2] Ibid.
[3] http://ketapang.blogspirit.com/archive/2008/02/14/kpk-didesak-periksa-bupati-ketapang.html,
dipublikasikan pada tanggal 14 Februari 2008
[4] http://www.equator-news.com/utama/wimpy-bohong-negara-tak-dirugikan,
dipublikasikan pada tanggal 18 Juni 2011
[5] http://www.poltekkes-pontianak.ac.id/~berita-kalbar/hukum/morkes-klaim-tanpa-masalah-hukum,
dipublikasikan pada tanggal 20 Juni 2011
Daftar Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan
Berdasarkan
catatan Indonesia Police Watch (IPW), sedikitnya terdapat 20 kasus besar yang
penyelesaiannya masih terkatung-katung. Menurut Presidium IPW, Neta S Pane,
beberapa diantara kasus itu bahkan mangkrak selama hampir lima tahun.
“Seharusnya polisi tidak mendiamkan kasus itu mangkrak,” kata Neta, Ahad 10
Juli 2011.
Berikut daftar 20 kasus korupsi yang dicatat IPW
terbengkalai:
courtsey : pdk.or.id |
2. Proyek fiktif dan manipulasi data di PT Darma Niaga
(2003). Kerugian mencapai Rp 70 miliar. Polisi telah telah tetapkan sebagai
tersangka Winarto (direktur utama), Wahyu Sarjono (direktur keuangan), dan
Sudadi Martodirekso (direktur agrobisnis). Proses hukum selanjutnya tidak
jelas.
3. Penyalahgunaan rekening 502 (2003). Kerugian mencapai
Rp 20,98 miliar. Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Gultom, pernah
menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Telah ditetapkan sebagai tersangka mantan
Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin, mantan Ketua BPPN Putu Gede Ary Suta,
mantan Ketua BPPN Cacuk Sudaryanto dan Kepala Divisi Bill of Lading (B/L) Totok
Budiarso. Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
4. Karaha Bodas Company (2004). Kerugian mencapai Rp 50
miliar. Jumlah tersangka ada 20 orang dari pejabat Panas Bumi Pertamina dan
pihak swasta. Beberapa dintaranya Robert D. Mac Chunchen, Suprianto Kepala
(Divisi Geotermal Pertamina), Syafei Sulaeman (staf Divisi Geotermal
Pertamina). Hanya 2 yang telah dilimpahkan ke pengadilan. Selebihnya proses
hukum selanjutnya tidak jelas.
5. Kepemilikan rumah mantan Jaksa Agung, MA Rachman
(2004). Rumah senilai 800 juta belum dilaporkan ke KPKPN . Beberapa orang
dipanggil sebagai saksi. Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
6. Pengadaaan genset di NAD (2004). Kerugian mencapai Rp
40 miliar. Mabes Polri telah menetapkan Wiliam Taylor dan Abdullah Puteh
sebagai tersangka. Hanya Wiliam yang dilimpahkan ke pengadilan. Sedangkan
Abdullah Puteh, proses hukum selanjutnya tidak jelas. Puteh hanya dijerat dalam kasus korupsi
pengadaan Heli dan divonis 10 tahun penjara oleh pengadilan tipikor.
7. Penyewaan crane atau alat bongkar muat kontainer di
PT Jakarta International Container Terminal (JICT) tahun 2005. Kerugian
mencapai Rp 83,7 miliar. Direktur PT Jakarta International Container Terminal
Wibowo S Wirjawan telah ditetapkan sebagai tersangka. Proses hukum selanjutnya
tidak jelas.
8. Proyek peningkatan akademik di Departemen Pendidikan
Nasional (2005). Kerugian mencapai Rp 6 miliar. Ditetapkan tiga tersangka utama
adalah Dedi Abdul Halim, Pimpinan Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akademis di
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, dan dua stafnya, yakni Elan
Suherlan dan Helmin Untung Rintinton. Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
9. Proyek pengadaan jaringan radio komunikasi (jarkom)
dan alat komunikasi (alkom) Mabes Polri (2005). Kerugian ditaksir mencapai Rp
240 miliar. Mabes telah memeriksa mantan Kepala Divisi Telematika Mabes Polri
Irjen Pol Saleh Saaf. Mabes juga telah ditetapkan Henri Siahaan sebagai
tersangka dan sempat ditahan. Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
10. Penyaluran dana fiktif di Perusahaan Umum Percetakkan
Uang Republik Indonesia (Peruri) tahun 2005. Kerugian ditaksir mencapai Rp 2,3
miliar. Tiga orang Direksi Peruri telah ditetapkan sebagai tersangka (M.
Koesnan Martono yang menjabat sebagai Direktur Utama, Direktur Logistik Marlan
Arif, dan Direktur Pemasaran Suparman). Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
11. Dana vaksinasi dan asuransi perjalanan jamaah haji
periode 2002-2005 (2005). Kerugian ditaksir mencapai Rp 12 miliar. Penyidik
telah memeriksa 15 orang saksi. Namun proses hukum selanjutnya tidak jelas.
12. Proyek renovasi Hotel Patra Jasa di Bali (2006).
Kerugian ditaksir mencapai Rp 69 miliar. Polda Metro Jaya menetapkan tujuh
tersangka dalam kasus dugaan korupsi Patra Jasa. Selain menetapkan mantan
Direktur Utama, Sri Meitono Purbowo atau Tony Purbowo, enam direksi lainnya
ditetapkan sebagai tersangka. Namun Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
13. Wesel Ekspor Berjangka (WEB) Unibank yahun 2006.
Kerugian ditaksir mencapai US$ 230 juta. Diduga melibatkan Komisaris PT Raja
Garuda Mas, ST, Proses dilakukan oleh tim gabungan Mabes Polri dengan Kejaksaan
Agung (Kejagung). Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
14. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Muara Tawar, Bekasi, Jawa Barat senilai Rp 590 miliar pada tahun 2006. Mantan
Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono telah ditetapkan sebagai tersangka. Proses
hukum selanjutnya tidak jelas. Eddi Widiono juga dijerat dalam kasus korupsi
proyek PLTU Borang, namun kasusnya dihentikan oleh Kejaksaan.
15. BPR Tripanca Setiadana Lampung pada tahun 2008.
Mabes telah tetapkan sebagai tersangka pemilik BPR. Sugiarto Wiharjo alias
Alay, Laila Fang (sekretaris pribadi Alay), Yanto Yunus (Kabag Perkreditan BPR
Tripanca), Pudijono (Direktur Utama BPR), Indra Prasetya dan Fredi Chandra
(staf analisis kredit BPR), Nini Maria (Kasi Administrasi BPR), dan Tri hartono
(Bagian Legal BPR). Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
16. Dana Tak Tersangka (DTT) di Provinsi Maluku Utara
(2008) senilai Rp 6,9 miliar. Diduga melibatkan sejumlah pejabat dan mantan
gubernur di lingkup pemerintah provinsi Maluku Utara (Malut). Sebelumnya
ditangani Polda Malut dan telah menetapkan dua tersangka yakni bendahara di
Pemprov Malut bernisial RZ dan Karo Keuangan Pemprov Malut berinisial JN.
Proses hukum selanjutnya tidak jelas.
17. Pengadaan jasa konsultan di BPIH Migas (2009).
Dugaan korupsi pengadaan jasa konsultan di BPIH Migas dengan anggaran sebesar
Rp 126 miliar untuk tahun anggaran 2008 dan Rp 82 milyar untuk tahun anggaran
2009, yang diduga dilakukan oleh pejabat dilingkungan BPH Migas.
18. Pengelolaan dana PNBP sebesar Rp 2,4 triliun. Dugaan
korupsi di BPH Dirjen Postel Kementerian Kominfo atas pengelolaan dana PNBP
sebesar Rp 2,4 triliun yang didepositokan pada bank BRI dan Bank Bukopin yang
seharusnya digunakan untuk proyek infrastruktur (Uso) namun justru
didepositokan sedangkan proyek diserahkan kepada pihak ketiga (Telkomsel)
dengan membayar sewa layanan multimedia.
19. Makelar sejumlah proyek di PT Telkom dan anak
perusahaan Telkom (PT telkomsel) (2009). Dugaan korupsi makelar sejumlah proyek
di PT Telkom dan anak perusahaan Telkom yaitu PT Telkomsel (sedikitnya 30
proyek) yang bernilai triliunan rupiah sejak tahun 2006-2009 yang mana
pekerjaan tersebut banyak tidak diselesaikan tetapi tetap dibayar lunas oleh
direksi PT Telkom maupun Telkomsel karena sarat dengan KKN.
20. Pembelian saham perusahaan PT Elnusa di PT infomedia
tahun 2009 senilai Rp 300 miliar. Dugaan korupsi atas pembelian saham
perusahaan PT Elnusa di PT infomedia yang dimark-up dan diduga dilakukan oleh
pejabat di lingkungan PT Telkom sebesar Rp 590 miliar
Daftar Bupati Terkorup - Wacana atau Sejarah
Berikut daftar
bupati-bupati beserta status hukum dan dugaan nilai korupsi yang dilakukan
berdasarkan data yang diolah Indonesian Corruption Watch (ICW), antara lain:
courtsey : motifake.com |
2. Bupati Bone Bolango, Gorontalo, Ismet Mile, diizinkan SBY diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan fasilitas penunjang objek wisata Lombongo, yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga tahun 2003. Ia juga diduga menggunakan sisa ABT (Anggaran Biaya Tambahan) APBD 2003 dan penggunaan DAK (Dana Alokasi Khusus) non-reboisasi 2004, serta pembagian dana APBD 2004.
3. Bupati
Sarolangun, Jambi, Muhammad Madel, diduga terlibat korupsi pembangunan
dermaga ponton Rp 3,5 miliar. Kasus ditangani Kejati Jambi dan 3 Mei 2007 lalu
diizinkan Depdagri untuk diperiksa sebagai saksi.
4. Bupati Garut,
Jawa Barat, Agus Supriadi, diduga menyelewengkan APBD Garut 2004-2007 untuk
kepentingan pribadi sebesar Rp 6,9 miliar. Agus sudah ditetapkan menjadi
tersangka dan ditahan KPK sejak 26 Juli 2007 lalu.
5. Bupati
Purwakarta, Jawa Barat, Lili Hambali Hasan, diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa
Barat sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana bencana alam Rp 2 miliar
dan kasus korupsi pembangunan gedung Islamic Center Purwakarta sebesar Rp 1,725
miliar.
6. Bupati Kendal,
Jawa Tengah, Hendy Boedoro, telah divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan
Tipikor 18 September 2007 atas penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp 16,8 miliar.
7. Bupati Pemalang,
Jawa Tengah, M Machroes, diperiksa Kejaksaan Negeri Pemalang selaku saksi
terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan buku ajar 2004 dan 2005 senilai
total Rp 26,587 miliar.
8. Bupati Semarang,
Jawa Tengah, Bambang Guritno, diadili dalam kasus penyimpangan APBD 2004
Kabupaten Semarang terkait pengadaan buku ajar SD/MI kelas I dan IV yang menyebabkan
kerugian negara Rp3,365 miliar.
9. Bupati Wonogiri,
Jawa Tengah, Begug Purnomosidi, beberapa kali diperiksa KPK terkait dugaan
penyimpangan APBD Wonogiri.
10. Bupati Madiun,
Jawa Timur, H Djunaedi Mahendra, merupakan tersangka
penyelewengan APBD
2001-2004 yang merugikan negara Rp 8,7 miliar. Kasus ditangani Polwil Madiun.
11. Bupati Magetan,
Jawa Timur, Saleh Muljono, merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan
GOR Ki Mageti dan gedung DPRD Magetan senilai Rp 7,2 milliar. Ditetapkan tersangka
sejak 29 Juni 2007 lalu.
12. Bupati Malang,
Jawa Timur, Sujud Pribadi, diambil keterangan terkait kasus dugaan
penyelewengan dana keagamaan senilai Rp 1,1 miliar dari total anggaran sekitar
Rp 2,3 miliar. Kasus ini telah menyeret mantan Kabag Pemerintahan Sahiruddin
sebagai tersangka.
13. Bupati
Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Syafii Yasin, diambil keterangan dalam kasus
korupsi anggaran biaya tambahan sebesar Rp 3,5 miliar.
14. Bupati
Pasuruan, Jawa Timur, H. Jusbakir Aldjufri, diperiksa sebagai saksi dalam
kasus korupsi penggunaan anggaran proyek usaha peternakan Aliansi bekerja sama
dengan Unibraw, Lousiana State University, American Brahmanan Breeuer
Association. Kerugian negara diperkirakan Rp 3,5 miliar.
15. Bupati
Sidoarjo, Jawa Timur, Wien Hendrarso, akan diperiksa dalam kasus dugaan
korupsi belasan miliar rupiah pada proyek pengadaan tanah untuk Pasar Induk
Agrobis (PIA) di Kelurahan Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
16. Bupati
Situbondo, Jawa Timur, Ismunarso, ditetapkan tersangka pada 18 September
2007 dalam kasus dugaan korupsi raibnya dana kas daerah sebesar Rp Rp 45,750
miliar.
17. Bupati
Ketapang, Kalimantan Barat, Morkes Effendi, diduga terlibat korupsi
penyimpangan dana PSDH dan DR Kabupaten Ketapang dan korupsi proyek pengadaan
air bersih Riam Berasap yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp 42 miliar.
Kejaksaan sudah mengajukan surat izin ke presiden yang dilayangkan dengan nomor
R 308/3/2006, sejak 29 Maret 2006 untuk meminta keterangannya sebagai saksi.
18. Bupati Sintang,
Kalimantan Barat, Milton Crosby, sedang menunggu izin pemeriksaan dirinya atas
dugaan kasus korupsi penahanan Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi
(PSDH-DR).
19. Bupati Tanah
Laut, Kalimantan Selatan, Ardiansyah, diajukan oleh Kapolri sebagai
tersangka dalam tindak pidana korupsi pemberian izin illegal mining pada 2
Februari 2006. Namun belum diketahui perkembangan kasusnya.
20. Bupati Barito
Selatan, Kalimantan Tengah, Baharudin H Lisa, akan diperiksa sebagai saksi
kasus dugaan korupsi dana alokasi khusus dana reboisasi tahun anggaran 2004 dan
2005 di Kabupaten Barito Selatan.
21. Bupati Barito
Utara, Kalimantan Tengah, Achmad Yuliansyah, status tersangka kasus dana
lelang illegal logging Rp 3 miliar sejak 17 April 2006.
22. Bupati
Lamandau Bustani, Kalimantan Tengah, Hj Mahmud, pada 3 Mei 2007 lalu
diizinkan Depdagri untuk diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi penyimpangan
dana APBD 2004 dengan kerugian negara berdasarkan perhitungan BPKP sekitar Rp
12 miliar. Kejati Kalimantan Tengah telah mendapat izin penahanan dan
pemeriksaan atas Bupati Lamandau dari Presiden.
23. Bupati Penajam
Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar, dinonaktifkan 10 September
2007. Yusran merupakan tersangka penggelembungan dana pembebasan lahan 50
hektar di Babulu, Kecamatan Babulu Darat, sebesar Rp 5,8 milyar, seluas lahan
yang rencananya akan dibangun perumahan pegawai negeri sipil.
24. Bupati Tulang
Bawang, Lampung, Abdurachman Sarbini, diperiksa sebagai saksi kasus korupsi
pengadaan kapal cepat dengan APBD tanpa persetujuan DPRD dengan nilai proyek Rp
4 miliar.
25. Bupati Dompu,
Nusa Tenggara Barat, Abu Bakar Ahmad, divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan
Tipikor atas korupsi dana tak terduga Pemkab Dompu 2003-2005 Rp 4,6 miliar.
Lalu Abu Bakar diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
tanggal 6 Desember 2006.
26. Bupati Lombok
Barat, Nusa Tenggara Barat, Iskandar, diduga terlibat mark up tukar guling
tanah Pemkab Lobar di Desa Sesela, Gunungsari, Lombok Barat, senilai di atas Rp
1 miliar lebih.
27. Bupati Kupang,
Nusa Tenggara Timur, Ibrahim Agustinus Medah, merupakan tersangka dana proyek
pengadaan 300 unit rumpon senilai Rp 3,9 miliar dan kasus Purnabakti DPRD
Kabupaten Kupang Rp 1 miliar. Ketua DPD Partai Golkar NTT ini resmi tersangka
sejak 21 Juli 2007.
28. Bupati Rote
Ndao, Nusa Tenggara Timur, Christian Nehemia Dillak, merupakan tersangka
kasus dugaan korupsi proyek pengadaan dua unit kapal ikan tahun 2002.
Ditetapkan tersangka pada 20 Juli 2007 lalu oleh Polda NTT.
29. Bupati Timor
Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Daniel Banunaeak, sebagai saksi dalam
perkara tindak pidana penebangan pohon jati tanpa izin dari pejabat yang
berwenang di kawasan Hutan Kutuanas, Desa Lelo, Kecamatan Atu Utara, Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Juga terkait kasus dana purna bakti Timor Tengah Selatan
periode 1999-2004 sebesar Rp 1,4 miliar.
30. Bupati
Jayawijaya, Papua, David Agustein Hubi, pada 3 Mei 2007 lalu diizinkan
Depdagri untuk diperiksa sebagai tersangka pembelian fiktif dua pesawat Fokker
27 seharga Rp 8,6 miliar per satu unit, penyimpangan dana
pengadaan/pengoperasian pesawat Antonov buatan Rusia sebesar Rp 3,9 miliar,
biaya pengangkutan rangka baja dari Bandara Sentani ke Wamena sebesar Rp 2
miliar, dan pengadaan dua unit ground power senilai Rp 1,75 miliar. Total
kerugian negara Rp 24,8 miliar.?
Subscribe to:
Posts (Atom)